Tirukural
Tuntunan Bijak Dari Masa ke Masa
Alih Bahasa dan Tafsir: AS. KOBALEN, M.Phil.
3.
Inbam - Kebahagiaan
Bab 109: Tergila-Gila Akibat Kecantikan Sang Putri
1081 |
Apakah bentuk yang bertabur permata ini merupakan
suatu wanita perayu atau burung merak yang langka atau dara yang ayu? Pikiran
saya terlalu bingung untuk mengatakanya. |
1082 |
Aku melihatnya dan dia melihatku. Ini adalah gerakan
cepat dewa cinta dengan sejumlah keinginan |
1083 |
Saya belum mengenal kematian, sekarang saya tahu, kematian
memiliki keindahan seorang wanita, dengan mata yang mengobarkan perang tanpa
henti. |
1084 |
Mata makhluk yang lembut ini yang tidak sesuai
dengan sifat wanitanya tampaknya cenderung merenggut nyawa yang menatapnya. |
1085 |
Apakah ini kematian atau sepasang mata seekor
rusa? Dara ini tampak seperti ketiganya. |
1086 |
Apakah alis matanya yang lengkung harus begitu
saja dan menghalangi jalan orang, matanya tidak akan membuat saya gemetar
karena kesakitan. |
1087 |
Korset yang menutupi buah dadanya yang sempurna
bagaikan yang menutupi mata seekor gajah yang sedang birahi. |
1088 |
Kekuatanku yang membuat atasanku mengeluh di medan
tempur telah buyar di hadapan alis matanya. |
1089 |
Dia tampak bagaikan seekor rusa yang lembut dengan
sikap merendah yang penuh pesona. Hiasan apa lagi yang dapat menambah
keindahannya? |
1090 |
Anggur menyenangkan hanya mereka yang
menikmatinya. Cinta mengembirakan orang ketika orang itu baru saja
melihatnya. |
Bab 110: Pengenalan Tanda-Tanda
1091 |
Matanya dihiasi warna hitam, memiliki dua pandangan
sekilas yang satu menyiksaku yang satu menyembuhkan rasa sakit yang
menyiksaku tadi. |
1092 |
Pandangan sekilas yang dilakukannya dengan
diam-diam bukan hanya setengah kebahagiaan cinta, ini lebih besar dari itu. |
1093 |
Dia melihatku dan menundukan kepalanya karena
tersipu malu, tanda ini menyirami benih cinta kami. |
1094 |
Ketika aku menatapnya matanya menatap lantai;
ketika aku tidak menatapnya dia menatapku dan tersenyum lembut. |
1095 |
Selain menghindar untuk menatap langsung ke arahku
dia seperti biasanya mengedipkan sebelah matanya dan tersenyum. |
1096 |
Meskipun mereka berbicara bagaikan orang yang
masih asing, kata-kata mereka yang tidak memiliki niat buruk dapat dimengerti
dengan segera. |
1097 |
Sedikit kata yang pedas dan pandangan tersinggung
merupaka akal dan ungkapan tersembunyi cinta yang mendalam. |
1098 |
Aku menatapnya dengan penuh gairah; dia tersenyum
lembut, betapa cantiknya gadis yang ramping itu. |
1099 |
Seperti sepasang merpati mereka yang jatuh cinta
dapat saling menatap dengan cara biasa seolah-olah tidak saling kenal. |
1100 |
Apa gunanya kata yang keluar dari mulut kalau
tatapan mata sudah saling serasi |
Bab 111: Sukacita Dalam Pelukan
1101 |
Aku
melihat, mendengar, menyentuh, mencicipi dan mencium dan menemukan kenikmatan
panca indera dalam diri gadis rupawan. |
1102 |
Obat
penyakit selalu merupakan sesuatu yang berbeda darinya, tapi bagi penyakit
yang disebabkan oleh gadis yang cantik ini, dia sendiri sudah jadi penawarnya |
1103 |
Mungkin
surga dewa wisnu bermata teratai benar semanis mereka yang sedang tidur pulas
dalam pelukan hangat kekasihnya.? |
1104 |
Dari
mana dia memperoleh api yang membakar bila dijauhi dan menyejukkan bila
didekati |
1105 |
Gadis
sependapat dengan apa pun yang kuinginkan tatkala memeluknya dengan penuh
kasih sayang |
1106 |
Lengannya
terbuat dari madu, karena sentuhannya membangkitkan hidupku bilamnapun
lengannya menyentuhku. |
1107 |
Pelukan
gadis ini sangat menyenangkan seperti berbagi makanan dengan tamu di rumah. |
1108 |
Betapa
manisnya pelukan bagi mereka yang bercinta, Terasa dekat bahan di mana angin
sekalipun tidak menemukan celah untuk lewat. |
1109 |
Pertengkaran,
rukun kembali, dan pelukan ini semua merupaka kebahagiaan (berkat) yang
dinikmati oleh pecinta. |
1110 |
Kalau
kebodohan seseorang diketahui, maka akan semakin giat belajar. Demikian juga
hubungan yang berulang dengan wanita yang menarik hati. |
Bab 112: Memuji Kecantikannya
1111 |
Tuhan memberkatimu, Anicha, yang paling lembut
dari segala bunga, tapi lebih lembut lagi kekasihku. |
1112 |
Bagaimana kamu membandingkan matanya dengan bunga,
wahai pikiran yang terperdaya? Banyak orang yang sudah melihat bunga. Matanya saja yang melihatku. |
1113 |
Tangan bagaikan batang bambu, senyumnya bagaikan
mutiara, tubuhnya lembut matanya bagaikan tombak dan napasnya bak aroma
wangi. |
1114 |
Seandainya
teratai biru dapat melihat dia akan merundukkan batangnya dan menatap tanah
dengan berkata” aku tak pernah menyurpai mata makhluk yang sangat indah
ini”. |
1115 |
Dengan beberapa tangkai dia memakai bunga Anicha.
Berat mematahkan pinggangnya dan gendang yang menyedihkan berbunyi lantang. |
1116 |
Bintang gemilang berpencar, karena tidak
mengetahui yang mana bulan dan yang mana wajah sang dara. |
1117 |
Wajah wanita tidak memiliki noda bagaikan bulan
yang membesar, menyusut, dan berubah. |
1118 |
Engkau mendapat berkat wahai bulan. Dapatkah kau
bersinar seperti wajah gadis ini. Jika demikian aku akan jatuh cinta padamu. |
1119 |
Haruskan engkau wahai bulan ingin menyerupai wajah
kekasihku yang matanya bagaikan bunga, yang tidak sembarang menjatuhkan
sinarnya. |
1120 |
Bahkan bunga Anicha dan leher angsa bagaikan
tumbuhan yang matang di kaki gadis ini. |
Bab 113: Berbicara Tentang Kebaikan Cinta
1121 |
Semanis susu dan madu embun yang berasal dari gigi
putih gadis yang kata-katanya sangat lembut |
1122 |
Bagaikan sesuatu antara jasad dan jiwa.
Demikianlah cinta antara aku dan gadis ini. |
1123 |
Wahai gambaran dalam bola mataku, menjauhlah!
Tidak ada tempat bagi kekasihku yang berkulit mulus dan beralis indah. |
1124 |
Kekasihku yang cantik bagaikan jiwa yang hidup
(bila dia bersamaku), bagaikan jiwa yang mati kalau dia meninggalkanku. |
1125 |
Aku tak akan dapat melupakan, aku selalu ingat
pada pesona matanya yang berbinar. |
1126 |
Kekasihku selalu ada dalam mataku. Kedipan matanya
tidak akan mencederaiku, begitu halus bentuknya. |
1127 |
Karena kekasihku berada dalam mataku, aku tidak
akan menghiasinya karena aku takut kehilangan dalam sekejab. |
1128 |
Karena kekasihku berada dalam lubuk hati, aku takut
menerima makanan yang pedas karena takut makanan ini mencederainya. |
1129 |
Aku tidak mengedipkan mata karena tahu bahwa kalau
aku melakukannya, maka kekasihku akan lenyap dan karena alasan ini, maka kota
ini berkata bahwa dia bukanlah orang yang baik hati. |
1130 |
Kekasih selalu tinggal dengan senang hati di lubuk
hatiku, tapi penduduk desa berkata bahwa pria itu tidak memiliki cinta dan
hidup mengucilkan diri. |
Bab 114: Mengabaikan Kesepian dan Persembunyian
1131 |
Bagi mereka yang sesudah kenikmatan seksual
menderita karena ketidak-mampuannya, maka tidak ada pemulihan yang semanjur
kuda palmyra. |
1132 |
Raga dan pikiranku tidak dapat menanggung
kepedihan cinta. Lenyaplah rasa malu pada waktu mereka menyukai ratapan. |
1133 |
Dulu aku rendah hati dan pendirian. Kini aku
menunggang kuda palmyra – satu – satunya yang bisa membantu pecinta yang
penuh gairah. |
1134 |
Dari biduk aib dan kejantanan, gejolak cinta telah
meluluhlantakan diriku. |
1135 |
Dia (dara) yang berhias gelang kecil seperti
kalung/untaian bunga telah memberikan kepadaku kuda palmyra bahkan di tengah
malam. |
1136 |
Aku melihat dara yang sederhana itu dalam pikiranku
dan mataku tak bisa tidur. Karenanya aku tunggangi kuda palmyra bahkan di
tengah malam. |
1137 |
Tidak ada yang begitu besar seperti kewanitaannya
sementara tersiksa karena cinta yang sedalam lautan, tidak menaiki
tangkainya. |
1138 |
Wanita sangat lembut, masih perawan dan rendah
hati. Namun gairah melepas semua kendali dan memperlihatkan dirinya yang
sesungguhnya. |
1139 |
Gairahku berada dalam keadaan bingung. Gairahku
merasa bahwa tidak ada yang mengetahuinya secara umum. |
1140 |
Saya melihat orang bodoh menertawaiku karena
mereka tidak merasakan pedih dan resah hatiku. |
Bab 115: Menjelaskan Selentingan Secara Terbuka
1141 |
Hidupku yang rapuh menangani skandal yang
mengambang; sungguh beruntung aku karena banyak yang tidak mengetahui |
1142 |
Masyarakat telah membantuku dengan desas-desusnya;
mereka tidak tahu betapa sukarnya memenangi gadis ini yang matanya bagaikan
bunga. |
1143 |
Apakah gosip masyarakat tentang cinta kita
merupakan suatu hal yang tidak sesuai dengan diriku? Ini membuatku merasa
seolah-oleh aku memiliki apa yang tidak kumiliki. |
1144 |
Desas-desus umum ini menggelorakan gairahku
terhadapnya ataukah cinta kami menjadi basi dan pudar |
1145 |
Adalah menyenangkan menenggak minuman keras jika
memabukan, meskipun demikian, alangkah manisnya cintaku, bila mereka
membicarakannya. |
1146 |
Pada hari yang berlangsung lama kami bertemu dan
saling tatap. Desas-desus telah menyebar bagaikan gerhana yang menutupi
bulan. |
1147 |
Rindu dendam cinta dipupuk oleh desas-desus wanita
kota dan telah disirami kata-kata pedas ibuku. |
1148 |
Memikirkan untuk memadamkan cinta kami dengan
skandal mereka sama saja dengan memadamkan api dengan ghee |
1149 |
Kekasihku yang berkata,”jangan takut”, telah
membiarkanku menanggung malu. Mengapa aku harus mundur dari skandal? |
1150 |
Masyarakat telah memanjakan diri dalam skandal
yang mereka terima, karena kekasihku akan memberiku apa yang kuinginkan. |
Bab 116: Perpisahan yang tak Tertahankan
1151 |
Bicaralah padaku jika kamu tidak beranjak pergi.
Bahwa kau akan segera kembali, bicaralah kepada mereka yang masih hidup. |
1152 |
Air mukanya dulu menenangkan; tapi kini bahkan
hubungan pun menjadi menyakitkan karena takut berpisah. |
1153 |
Karena kekasih yang penuh pengertian sekalipun
mungkin sewaktu-waktu pergi, maka keyakinan nyaris mustahil. |
1154 |
Kalau dia yang memberikan cintanya dan berkata,
jangan takut, harus pergi juga, apakah ini merupakan kesalahan mereka yang
percaya pada kata-kata jaminannya? |
1155 |
Kalau ingin menyelamatkanku, selamatkan aku dari
perpisahan dari Swamiku; kalau tidak demikian, kalau dia pergi maka reuni
tidak terbayangkan. |
1156 |
Kalau dia mungkin cukup kejam untuk berbicara
tentang perpisahan, tipis sekali harapan bahwa dia akan berbaik hati kembali. |
1157 |
Tidakkah gelang lepas dari lenganku mencanangkan
kepergian Swamiku? |
1158 |
Betapa menyakitkan tinggal di tempat yang tidak
ada kawan, tapi jauh menyakitkan jika berpisah dari kekasih. |
1159 |
Api membakar hanya jika disentuh. Tapi seperti
hati yang dimabuk cinta, dapatkah api membakar pada waktu berpisah? |
1160 |
Banyak yang menjalani hidup menanggung kepedihan
perpisahan. Tapi aku tidak memiliki harapan dapat bertahan hidup dari
perpisahan yang menyakitkan ini. |
Bab 117: Ratapan Karena Menjalani Perpisahan
1161 |
Bagaimana menanggung atau melenyapkan rindu dendam
cinta yang menyakitkan ini? Perasaan ini terus menerus membesar bagaikan mata
air yang bergejolak? |
1162 |
Aku tak dapat menyembunyikan, dan juga tak dapat
membeberkannya, karena malu, kepada dia yang menjadi penyebabnya. |
1163 |
Dalam jasadku yang terlalu lemah untuk menanggung
itu semua, cinta dan malu bergantungan pada salah satu sisi tiang hidupku. |
1164 |
Aku berada di tengah laut gairah, (tapi) tak ada
perahu penyelamat untuk menyeberanginya |
1165 |
Mereka yang menimbulkan penderitaan ketika sedang
bercinta apa yang tidak akan mereka lakukan kalau mereka sedang dilanda
benci? |
1166 |
Cinta bila kesampaian adalah laut kesenangan. Bila
ditolak, adalah lebih luas dari lautan kepedihan |
1167 |
Aku menanggung derita dalam senyapnya tengah malam
tak mampu menyeberangi laut gairah tidak bertepi. |
1168 |
Malam yang bermurah hati melenakan semua jiwa
hingga tidur pulas. Malam ini menemaniku dalam kesepian di mana aku tak bisa
tidur. |
1169 |
Jam- jam tengah malam melintas begitu lambat. Malam ini lebih kejam daripada orang yang kejam yang telah memberiku rasa pedih ini. |
1170 |
Bila pandanganku tertuju kepadanya secepat hatiku,
maka pandangan ini tidak perlu berenang dalam banjir air mata. |
Bab 118: Mata Menguras Keinginan
1171 |
Mata ini memperlihatkan kekasih kepadaku dan menyampaikan
kesedihan yang tak terobati. Mengapa mereka harus bersedih dan menangis? |
1172 |
Mata yang berhias ini menatapnya pada hari itu
tanpa pikiran sebelumnya. Mengapa harus menangis penuh sesal pada hari ini? |
1173 |
Mata ini menatap penuh gairah pada kekasihku pada
hari itu dan menangisi ketidak-hadirannya pada hari ini! Alangkah lucunya! |
1174 |
Mata ini membuatku merasa pedih tak habis-habisnya
dan kini kering, karena menangis sedih. |
1175 |
Mata ini telah menimbulkan samudera kesedihan
bagiku yang kutanggung tanpa bisa tidur atau beristirahat. |
1176 |
Betapa gembiranya aku karena mata yang memberi
penyakit ini, kini juga terkena penyakit. |
1177 |
Mata yang menatapnya dengan penuh gairah dan
kerinduan kini kering karena penderitaan yang tak habis-habisnya. |
1178 |
Dengan bibir dia mencintai dan bukan dengan hati!
Namun mataku sedih tak bisa tidur tanpa melihatnya. |
1179 |
Ketika dia jauh mataku tak bisa tidur; ketika dia
ada, mataku tak bisa tidur, dalam salah satu keadaan ini mataku menanggung
derita yang tidak tertahankan. |
1180 |
Tidaklah sulit bagi penduduk di tempat ini untuk
memahami rahasia mereka yang matanya, seperti mataku, sebagaimana adanya,
adalah genderang yang ditabuh. |
Bab 119: Tubuh yang Pucat Pasi
1181 |
Aku yang setuju dengan perpisahan atas kehendak
yang Kuasa, kepada siapa aku dapat menyampaikan keadaan bahwa aku telah
tampak pucat pasi? |
1182 |
Rasa bangga disebabkan olehnya, karena kepucatan
pemberiannya menyebar ke seluruh tubuhku. |
1183 |
Dia telah mengambil keindahanku dan kerendahan
hatiku dan telah memberiku sebagai gantinya, keadaan sakit dan kulit yang
pucat pasi ini. |
1184 |
Aku memikirkannya; memujinya adalah tesisku; namun
kepucatan ini telah menyebar ke seluruh tubuhku. |
1185 |
Cintaku menjauh dan kepucatan ini telah melanda
tubuhku. |
1186 |
Seperti kegelapan yang sedang menunggu redupnya
lampu, kepucatan ini berbaring menunggu lunglainya pelukan kekasihku. |
1187 |
Aku berada dalam dekapannya yang kuat. Aku
berpaling sebentar dan kepucatan ini merayapi tubuhku. |
1188 |
Selain dari berkata, “ Dia telah menjadi pucat”,
tidak seorang pun berkata, Dia telah meninggalkan kekasihnya”. |
1189 |
Kalau dia bebas dari rasa bersalah, dia yang telah
membujukku untuk menyetujui kepergiannya, biarkan jasadku menderita dengan
semestinya dan berubah menjadi pucat pasi. |
1190 |
Meskipun seluruh jasadku menjadi sangat pucat,
tidaklah menjadi masalah. Untuk itu Jangan biarkan orang menghina kekasihku. |
Bab 120: Meningkatnya Rasa Sakit Karena
Kesendirian
1191 |
Mereka yang hanya mendapatkan buah cinta tanpa
biji , yang dapat memenangkan kekasih mereka. |
1192 |
Seperti manfaat yang diberikan oleh awan kepada
mereka yang hidup, demikian juga kemurahan hati yang diperlihatkan oleh
pencinta kepada orang yang dicintai. |
1193 |
Dengan semua kehormatan, mereka bernasib malang
kalau cinta mereka tidak terbalas dari orang yang mereka kasihi. |
1194 |
Kalau tidak ada cinta yang mendapat tanggapan,
cinta yang bersambut, pertanda apa yang dapat kuperoleh dari kekasihku?. |
1195 |
Jika tidak ada balasan cinta , nikmat apa yang
bisa saya dapatkan dari kekasihku. |
1196 |
Cinta sepihak hanya menimbulkan kepedihan. Seperti
beban berat yang ada pada pikulan, cinta harus diseimbangkan pada kedua
ujungnya. |
1197 |
Dewa cinta yang menetap dan hanya bertindak pada
diri seseorang apakah dia buta terhadap kesedihan dan penderitaan? |
1198 |
Tidak ada satupun yang begitu teguh dan tegar
seperti yang masih hidup untuk mencintainya, mencintai orang yang tidak
menyampaikan pesan baik kepadanya. |
1199 |
Meskipun dia yang kusayang tidak memperlihat-kan
simpati, sepatah kata darinya sudah begitu merdu bagi telingaku. |
1200 |
Berkatilah hatiku, sampaikanlah deritamu kepada
dia yang tidak memberi tanggapan. |
No comments:
Post a Comment