Sunday 28 March 2021

Bab 121-133

 Tirukural

Tuntunan Bijak Dari Masa ke Masa
Alih Bahasa dan Tafsir: AS. KOBALEN, M.Phil.

3. Inbam - Kebahagiaan

Bab 121: Mereka Ingat Masa Lalu dan Meratapi Masa Kini

1201

Yang lebih manis dari minuman yang memabuk-kan adalah cinta; karena memikirkannya saja sudah membuatku tak sadar diri.

1202

Betapa manisnya cinta dalam segala hal? Baru memikirkan kekasihku semua penderitaan hilang.

1203

Aku merasa seolah-olah akan bersin, tapi tidak dan itu karena kekasih memikirkanku, tapi sebenarnya juga bukan.

1204

Dia selalu dalam pikiranku, apakah aku juga selalu dalam pikirannya?

1205

Dia dengan bebas masuk ke dalam hatiku, meski-pun dia mencegah masuknya aku ke dalam hati-nya dia tanpa merasa malu?

1206

Aku hidup karena memikirkan hari-hari ketika aku bahagia bersamanya; tanpa ini, dapatkah aku terus hidup.

1207

Aku belum lupa pada kesenangan itu, bahkan memikirkannya akan mengelorakan jiwaku sanggupkah aku hidup, kalau aku harus melupakan ini?

1208

Kekasihku benar-benar bersimpati kepadaku, dia tidak marah kalau aku terus mengenangnya.

1209

Kita satu dalam hati, katanya. Oh kejamnya! Dia tetap hidup dan ketika aku memikirkan hal ini, hidupnya menyusut.

1210

Dia tetap hidup dalam pikiranku, wahai bulan, tampilkan dirimu, tunggu hingga aku menemuinya. Dia meninggalkanku begitu saja.

 

Bab 122: Menceritakan Pengalaman Mimpinya

1211

Visi mimpi merupaka penyampai pesan dari kekasihku, bagamana aku menggunakannya untuk kesenangan.

1212

Haruskah mataku yang berbentuk seperti ikan terpejam dalam tidur atas perintahku. Aku akan menemui kekasihku dalam mimpi dan aku akan mengutarakan kepadanya apa yang telah kualami

1213

Bangunlah, aku kehilangan wajahnya. Tidurlah, aku menemuinya dalam mimpi dan karena itu hidupku berlanjut.

1214

Dia tidak datang pada saat aku bangun. Tapi mimpi menemukannya dan aku menikmati kebahagiaan cintanya.

1215

Mimpi adalah kesenangan karena ini mendatangkannya dalam pandanganku. Lalu bagaimana berkisah tentang kesenangan ketika melihatnya ketika aku masih bangun.

1216

Kalau kesadaran karena terbangun berhenti, maka aku akan merasa senang dengan kehadiran kekasihku dalam mimpi dan dia tidak akan meninggalkanku

1217

Mengapa dia yang kejam dan tidak bersimpati kepadaku dalam keadaan aku terjaga menyiksaku dalam mimpi.

1218

Ketika aku tidur, dia meletakkan kepalanya di bahuku, tapi ketika aku terjaga, dia bergegas masuk ke dalam jiwaku.

1219

Mereka yang tidak bertemu dan memperoleh kesenangan karena bertemu dengan kekasih dalam mimpi akan mengeluh karena kehilangan kekasih ketika terjaga.

1220

Penduduk kota ini menuduh bahwa kesinggahan suamiku adalah karena gagal melihatnya dalam mimpiku.

 

Bab 123: Ratapan Menjelang Senja

1221

Diberkatilah kamu, O, waktu engkau bukanlah malam, engaku adalah ujung waktu yang mengambil kehidupan dari mereka yang menikah.

1222

Wahai malam yang redup muram dan menyedihkan apakah suamimu juga memiliki sifat kejam seperti suamiku?

1223

Ketika itu engkau pucat pasi, berembun, engkau datang dalam keadaan gemetar ketika kekasihku ada di sana. Sekarang engkau datang hanya untuk memberi kepedihan.

1224

Ketika kekasihku tak ada, malam mendekatiku seperti algojo di tiang gantungan.

1225

Kebaikan apa yang telah kulakukan kepada pagi dan keburukan apa yang telah kulakukan kepada malam yang kejam ini?

1226

Aku tidak pernah mengenal kepedihan pada malam yang sepi walau suamiku tidak pernah meninggalkanku sendiri seperti ini.

1227

Siksa ini muncul pada waktu subuh, menjadi matang pada waktu siang, dan mekar menjadi bunga pada waktu malam hari.

1228

Seruling gembala kini berbunyi bagaikan pendahulu malam yang ganas dan menjadi senjata yang mematikanku.

1229

Ketika malam datang mengalihkan perhatian pikiran, seisi kota menderita karena terlena.

1230

Senjata merampas hidupku. Aku hidup hanya memikirkan dia yang telah pergi untuk mendapatkan kekayaan.

 

Bab 124: Merana di Sekujur Tubuh

1231

Sementara kita menanggung kesedihan yang tidak tertahankan, matamu menangisi dia yang telah pergi jauh, dan merasa malu di hadapan bunga yang harum semerbak.

1232

Mata pucat berlinang air mata mencanangkan kepada dunia tegarnya cinta orang yang ditinggal jauh.

1233

Mereka yang penuh kegembiraan pada hari perkawinan. Kini ciut karena kesedihan, ketika mereka memberi-tahukan ketiadaannya.

1234

Kekasih telah pergi. Lengan kiri kehilangan keindahannya yang lembut dan gelang lengan melorot dari lengan yang mengecil.

1235

Bahu telah kehilangan keindahannya yang lama, gelang telah lepas. Itu semua menyatakan paksaan orang yang kejam.

1236

Hatiku sangat pedih karena mendengarmu menyebutnya sebagai orang yang kejam, hanya karena bahuku mengecil dan gelangku terlepas.

1237

Dapatkah engkau wahai jiwa, mendapatkan kejayaan dengan bercerita kepada orang yang kejam tentang gerak-gerik bahuku yang pudar.

1238

Ketika dulu aku melonggarkan lengan yang memagut, dahi wanita bergelang emas berubah menjadi pucat pasi.

1239

Mata besar wanita yang malang, yang sejuk bagai awan hujan, menjadi pucat ketika angin mereyap antara pelukan kami yang kuat.

1240

Alis cerah gadis berkulit putih ini menjadi pucat, mata yang menatap redup mengeluarkan air mata kepedihan.

 

Bab 125: Berpikir Diri Sendiri

1241

Oh hatiku,apakah engkau tidak berpikir dan bercerita kepadaku tentang penawar untuk mengobati penyakit yang tidak dapat disembunyikan ini?

1242

Semoga engkau hidup wahai jiwaku sementara dia tanpa cinta, karena bagimu menderita hanyalah kebodohan.

1243

Dia yang membuat pucat pasi dan menimbulkan penyakit ini tidak memiliki belas kasihan. Oh, pikiran, mengapa engkau duduk termenung dan bersedih?

1244

Mata saya merindukan untuk melihat dia, membawa mereka bersama Anda, O kekasih hati, untuk bertemu dengannya atau mereka akan mengganggu saya selamanya.

1245

Dapatkah engkau wahai hatiku, melupakan dia yang tidak membalas cintaku dan malah berkata bahwa dia benci?

1246

Kemarahanmu palsu, wahai hati. karena ketika engkau menemui kekasih, engkau bergegas jatuh dalam pelukannya.

1247

Wahai pikiran, buanglah cinta atau buanglah rasa malu, aku tak sanggup menanggung keduanya.

1248

Hati yang malang, dia telah pergi tanpa rasa iba dan engkau menangis dan mencari simpatinya

1249

Wahai hati, karena engkau tahu bahwa kekasihmu ada dalam dirimu, siapa yang engkau datangi

1250

Dia meninggalkanmu tanpa berpikir. Lalu mengapa engakau memikirkannya? Engkau akan kehilangan keindahan batin.

 

Bab 126: Menghentikan Kelakuan

1251

Kapak cinta menghantam pintu kendali diri yang dibentengi rasa malu.

1252

Apa yang disebut cinta itu tak kenal ampun dan bahkan pada malam yang larut menjalankan kekuasaannya atas hatiku.

1253

Aku akan menyembunyikan keinginanku, tapi bertentangan dengan keinginanku ini akan menyembur bagaikan bersin.

1254

Aku berbicara dengan bangga tentang kemampuanku yang kuat dalam mengendalikan seks, tapi hawa nafsu menunjukkan emosiku secara terbuka.

1255

Kewibawaan yang mulia tidak mencari orang yang minggat; tapi rindu dendam mematahkan hal ini dan mengejar kekasih.

1256

Siksa yang bergantung pada diriku dan yang ingin mencari dia yang tidak memiliki cinta sifat apakah ini?.

1257

Kita semua akan kehilangan rasa malu ketika cinta yang 1menggebu-gebu melakukan semua yang kita inginkan.

1258

Apakah kata-kata rayuan kekasihku yang nakal dan menyampaikan banyak kebohongan, akan menjadi senjata yang mematahkan keteguhanku sebagai wanita.

1259

Aku berkata bahwa aku akan berpura-pura tidak suka dan berlalu tapi aku memeluknya ketika aku melihat pikiranku mulai bersatu dengannya.

1260

Hati kekasih luluh bagaikan mentega terkena api. Hati tidak dapat tegar dalam rasa tidak suka karena berada dalam pagutan cinta.

 

Bab 127: Saling Merindukan

1261

Mataku redup, tanpa germelap.jariku lunglai menandai hari- hari sejak kepergiannya.

1262

O, pembantuku yang pintar, kecantikanku akan pudar dan gelang akan terlepas kalau aku lupa kepadanya barang sehari saja!

1263

Karena dijaga oleh kekuatan keinginannya, dia pergi untuk menang dalam perang, di sini aku hidup mengaharapkan kesenangan karena dapat bertemu lagi dengannya.

1264

Hatiku kehilangan rasa sedih dan bergelora karena memikir­kan ketiadaan kekasih yang belum kembali dengan cintanya.

1265

Biarlah aku mengisi pandanganku dengan menatap suamiku; kepucatan lenganku yang lembut akan lenyap setelah melihatnya.

1266

Hanya sehari, biarkan dewaku kembali. Aku akan meminum madu keberadaanya dan rasa sakitku akan lenyap.

1267

Ketika dewaku yang mengasihiku seperti mataku sendiri kembali, haruskah aku cemburu kepadanya? Atau haruskah aku memeluknya? Atau haruskah aku mencapur keduanya?

1268

Biarkan pemimpin itu menang karena telah melakukan pekerjaannya Dan biarkan aku buru-buru menemui istriku dan menyambut malam bagaikan menyambut tamu

1269

Mereka yang bersedih meratapi hari kembalinya kekasih mereka yang telah pergi jauh bagi mereka satu hari merayap bagaikan tujuh hari lamanya.

1270

Apa gunanya patah hati , harapan akan kembali atau akan bertemu lagi atau bahkan mengharapkan pelukan.

 

Bab 128: Menafsirkan Tanda-Tanda

1271

Apakah kamu menyembunyikan cinta? Matamu yang berhias yang membuang kendala, melaporkan maksudmu

1272

Betapa sederhana, betapa indahnya! Bahunya sehalus bambu! Pesonanya mengisi mataku!

1273

Ada sesuatu yang tersirat dalam keindahan,bahwa wanita adalah bagaikan benang yang terlihat dalam untaian permata.

1274

Ada sesuatu dalam senyuman setengah hati gadis ini bagaikan wewangian yang terkandung dalam kuncup bunga.

1275

Kepergiannya dengan niat baik, dan tentang gelang yang terpasang ketat memiliki penawar yang akan melenyapkan kesedihanku yang dalam.

1276

Kata-katanya manis dan baik. Pelukannya yang tulus melegakan hati. Tapi kata-katanya menunjukan perpisahannya tanpa cinta.

1277

Lebih cepat dari diriku sendiri, gelang tanganku telah menunjukan sikap acuhnya terhadapnya yang adalah Dewa feri yang sejuk. (bingung)

1278

Baru kemarin kekasihku meninggalkan,dan kini tujuh hari sejak rona wajahku berubah pucat pasi

1279

Dia menatap gelang lengannya yang terlepas, lengannya yang lembut dan langkahnya yang tetap bergairah. Ini semua merupakan tanda yang diberikannya.

1280

Cara wanita yang berperasaan halus dalam menyatakan kepedihan cinta adalah melalui mata dan doa.

 

Bab 129: Rindu Kembali Bersatu

1281

Terpesona pada pemikiran itu dan luapan kegembiraan karena melihat mereka, bukan dalam minuman yang ditenggak, tapi dalam cinta.

1282

Bila cinta tumbuh kembang selebar telapak tangan, janganlah ada perasaan merajuk walau sekecil butir padi.

1283

Meski dia melakukan apa pun yang dia suka dalam ketidak acuhannya, mataku tidak menemukan kedamaian bila belum melihatnya.

1284

Aku ingin memarahi dan mengabaikannya, O dara. Namun hatiku meloncat untuk langsung mendekapnya.

1285

Mata tak melihat kuas yang mengolesinya.Meskipun demikian, aku tak melihat kelemahan kekasihku ketika dia berada disampingku.

1286

Ketika dekat aku tak melihat kelemahan apa pun. Ketika jauh, aku tak melihat apa pun, kecuali kelemahan pada Tuhanku.

1287

Siapa yang akan meloncat ke sungai yang bergejolak dan siapa berpura -pura marah ketika dewanya dekat?

1288

Mereka ketagihan tuak, kendati minuman sema­cam ini mendatangkan aib. Walau pun demikian, aku pun suka memeluk dadamu. O, pencuri!

1289

Lebih lembut daripada bunga adalah cinta, dan sedikit sekali mereka yang menikmatinya pada musimnya.

1290

Walaupun pandangan matanya menunjukan ,dia pura – pura tidak suka namun hasratnya ingin memeluk melebihi hasratku.

 

Bab 130: Berdialog dengan Diri Sendiri

1291

Kendati sadar bahwa hatinya berada di pihaknya, mengapa. O hatiku, kau tidak berada di pihakku?

1292

O jiwaku! meski kau telah tahu bahwa dia tidak mencintaiku, kau masih juga datang kepadanya, karena menyangka dia takkan marah.

1293

O jiwa! Apakah kamu mengikutinya sesukamu, karena ada pendapat bahwa orang yang terpuruk itu tidak memiliki kawan?

1294

Hatiku akan meminta nasehatmu bila kamu tidak merajuk terlebih dahulu dan kemudian jatuh dalam pelukannya?

1295

Hatiku tak habis-habisnya menanggung kepedihan. Hatiku tak menentu karena ingin mendapatkannya. Ketika kesampaian, hatiku takut dia akan pergi.

1296

Dalam kesendirian, aku hanya memikirkannya. Pikiranku tetap bersamaku hanya untuk melumpuhkanku dengan kepedihan.

1297

Aku kehilangan segala rasa malu. Aku dengan bodoh telah terjebak dalam pikiran kerdil yang tak pernah melupakannya.

1298

Hatiku yang tergantung pada kehidupan memikirkan kebaikannya, karena mengira bahwa menghinanya akan mendatangkan, aib.

1299

Jika hatimu sendiri tidak menolong, siapa lagi akan menolong dalam kasusahan?

1300

Tindakan mungkin bagi mereka yang tidak dikenal untuk berperilaku seperti kerabat, bila jiwamu sendiri bertingkah laku seperti orang yang tidak dikenal.

 

Bab 131: Merajuk

1301

Cemberutlah padanya tanpa memeluk; biarlah kita melihat sedikit siksa sakit yang dialaminya

1302

Cemberut, seperti garam , harus terukur, sedikit saja memperlambatnya akan jadi seperti penjualan yang berlebihan.

1303

Tidak menghibur istri yang merajuk dengan pelukan hangat sama dengan menambahkan kepedihan pada kepedihan.

1304

Tak mampu menghibur wanita yang merajuk adalah kejam seperti memotong akar tanaman layu yang merambat.

1305

Bahkan bagi mereka yang baik dan berbudi, cemberut mereka yang mempunyai mata seperti bunga tetap akan memiliki pesona.

1306

Cinta tanpa amarah yang berpura-pura sama seperti buah yang terlalu masak. Cinta tanpa cumbuan sama seperti buah yang belum masak.

1307

Pertengkaran dalam sebuah percintaan, akan menciptakan rasa sakit,  dan Tidak ada kepastian apakah akan bersemu kembali atau Tidak.

1308

Apa gunanya penderitaan bila tidak ada orang yang cukup memiliki cinta untuk membanyangkan penderitaan itu?

1309

Seperti air di tempat rindang, rasa tidak suka terasa nikmat hanya dalam keadaan seperti memiliki cinta.

1310

Hanya keinginannya yang kuat itulah yang membuat pikirannya bersatu dengan aku yang sanggup menyerahkannya pada rasa tidak sukanya sendiri.

 

Bab 132: Kemarahan tak beralasan

1311

Wahai orang gagah! Anda membusungkan dada yang bidang di hadapan semua wanita. Aku tak segan-segan untuk memeluk Anda.

1312

Ketika saya mundur, ia bersin dan kemudian berpikir saya ingin dia berumur panjang.

1313

Aku menghiasi diri dengan bunga dan dia mencaci dan saya pun menangis. “Ternyata Engkau berpenampilan tampan hanya untuk wanita lain!”

1314

“Lebih dari semua wanita lain aku mencintaimu,” kataku. Isterika menangis dalam kemarahannya “lebih dari wanita yang mana?” dan kesal.

1315

Ketika kukatakan bahwa aku tidak akan pernah berpisah dari dirinya dalam hidup ini, air matanya pun berlinang.

1316

Ketika aku berkata aku ingat akan dirinya, dia berkata aku melupakan dirinya dan melepaskan pelukannya, mulai berpura-pura tidak suka.

1317

Aku bersin, “Semoga panjang umur” ia diberkati. Lalu tiba- tiba ia menangis berkata “Anda bersin karena memikirkan beberapa wanita lain.”

1318

Aku menahan bersin. Dia menangis berkata, “Apakah itu untuk menyembunyikan orang-orang yang kamu cintaiku?”

1319

Meskipun aku menghiburnya, dia memandang ke arahku sambil marah dan berkata, “Engkau melakukannya seperti dengan orang lain.”

1320

Saya berpikir dan menatap dia dan dia pun memarahi saya sambil mengatakan “Anda membandingkan saya dengan beberapa wanita yang ada di dalam hati Anda.”

 

Bab 133: Kenikmatan Kekasih dan Pertengkaran sesaat mereka

1321

Walaupun tidak ada yang disalahkan dalam dirinya, keanggunan caranya melakukan pendekatan membuatku bertengkar.

1322

Sedikit kepedihan yang muncul selama pertengkaran ini akan mempengaruhi keanggunannya dan kesudahan dengan keadaan terpesona.

1323

Adakah surgawi yang lebih bahagia daripada merajuknya hati yang bersatu dalam cinta bagaikan air dan bumi.

1324

Bahkan dalam pertengkaran yang menimbulkan pelukan dan tidak mengizinkannya meninggal­kanku, setelah ada di situ senjata yang meruntuh­kan keteguhanku.

1325

Kendati seseorang tidak bersalah, ada pesona yang unik pada orang yang dijauhkan dari dekapan kekasihnya.

1326

Mencernakan apa yang telah dimakan adalah lebih menggembirakan daripada makan lagi, demikian juga cinta itu lebih menggembirakan dalam rasa tidak suka ketimbang hubungan.

1327

Kegembiraan reuni menyatakan kemenangan mereka yang gagal dan mengalah dalam pertengkaran kekasih.

1328

Apakah aku akan menghadapi lagi rasa tidak sukanya, kesenangan cinta yang membuat keningnya berkeringat.

1329

Semoga kekasihku, dengan permatanya yang gemerlapan cemberut (lagi) padaku! Semoga malam bertambah lama sehingga aku dapat meminta maaf kepadanya.

1330

Alangkah manisnya pertengkaran dalam cinta bila pertengkaran itu berakhir dengan kebahagiaan dan pelukan erat.

 

Tirukkural:Halaman isi

No comments:

Post a Comment