Sunday 28 March 2021

Bab 61-70

 Tirukural

Tuntunan Bijak Dari Masa ke Masa
Alih Bahasa dan Tafsir: AS. KOBALEN, M.Phil.

2. Porul - Kemakmuran (Bab 61-70)

Bab 61: Jangan Bermalas-Malasan

601

Kobaran api dalam kedudukan keluarga akan padam bila kegelapan yang berupa kemalasan datang

602

Untuk dapat menjadikan keluargamu ideal dan makmur tolaklah kemalasan sebagai kejahatan yang besar.

603

Keluarga orang yang bodoh, Orang yang bertindak dibawah pengaruh kemalasan, akan mengalami kematian sebelum dia mati

604

Orang yang terbiasa malas tanpa perbuatan mulia akan menyaksikan rumah tangganya berantakan oleh perbuatan buruk yang semakin besar.

605

Yang empat ini adalah kapal kesenangan yaitu kesenangan yang menimbulkan kerugian dan keruntuhan keluarga; sikap suka menunda pekerjaan, sifat pelupa, sial malas dan senang tidur.

606

Meskipun kekayaan raja -raja diseluruh muka bumi ini diberikan kepada orang yang malas maka mereka jarang memperolah manfaat dari kejayaannya.

607

Orang malas yang tidak melaksanakan perbuatan mulia pasti akan mendengar celaan yang menyakitkan.

608

Kalau kemalasan menguasai keluarga terhormat maka sifat ini akan menjadi budak musuh.

609

Ketika sikap menghamba pada kemalasan berakhir, maka semua noda yang dimiliki oleh perbedaan dan aturan akan lenyap.

610

Raja yang bebas dari kemalasan akan mendapat semua yang sudah diukur oleh kaki Dewa Wisnu.

 

Bab 62: Berusaha Keras

611

Orang tidak seharusnya menjadi kendor karena ada perasaan bahwa suatu pekerjaan terlalu sulit untuk dilakukan, upaya akan memberikan kebesaran yang diperlukan untuk hal ini.

612

Jangan membiarkan pekerjaan terbengkalai, dunia menolak mereka yang lalai dalam menjalankan kewajiban pada waktunya.

613

Kejayaan dan kebaikan bagi semua orang tergantung pada kehebatan upaya yang perkasa.

614

Kekayaan seseorang yang tidak berusaha keras akan ambruk seperti sebilah pedang yang dipegang oleh pelayan raja yang tidak berdaya.

615

Orang yang meremehkan kesenangan dan mendambakan pekerjaan akan melenyapkan kesedihan kerabatnya dan menjadi tulang punggung mereka.

616

Upaya akan menghasilkan kekayaan sikap malas akan membawa menimbulkan kemiskinan.

617

Menurut mitologi Hindu, keberuntungan dan kemalangan dianggap dua dewi, Mereka tidak pernah hidup berdampingan. Kalau yang satu beruntung, yang lain tidak beruntung.

618

Kemalangan bukan aib bagi seseorang, tapi ketidak inginan mempelajari suatu pekerjaan merupakan hal yang memalukan.

619

Meskipun nasib menjadi penghalang, upaya yang tegar akan menghasilkan buah yang siap dinikmati. Pekerjaan akan memberikan imbalan berupa apa yang tidak diberikan oleh nasib.

620

Mereka yang bekerja tanpa kenal lelah dan tanpa kesalahan bahkan akan dapat mengatasi nasib

 

Bab 63: Tidak Kehilangan Harapan Dalam Kemalangan

621

Tertawalah ketika kita menghadapi cobaan dan kesusahan, karena tidak ada jalan lain dalam mengatasi kesusahan.

622

Bila kesusahan melanda bagaikan banjir, ini akan lenyap beserta pikiran orang yang bijaksana.

623

Orang yang berani tidak tunduk pada kesedihan, dan memiliki mental yang kuat akan membuat semua kesusahan kabur darinya.

624

Kerbau membajak ladang yang keras dengan sabar. Di hadapan pekerjaan berat semacam itu, kesulitan akan meluluhkan mereka yang menghadapinya.

625

Kesusahan akan sirna sebelum pahlawan yang gagah berani mengajukan tantangan menghadapinya.

626

Apakah mereka yang tidak menunjukan kegembiraan dengan berkata”kita menang” akan menderita kalau dia berkata,”kita kalah”

627

Orang yang bijak tidak merasa cemas menghadapi, karena mereka tahu bahwa jasad tidak lain daripada sasaran kesedihan.

628

Dia tidak pernah dirundung sedih jika dia tahu bahwa kesusahan itu adalah alami dan tidak mencari kesenangan.

629

Dia tidak akan mengalami kesusahan dalam kesedihan, kalau dia tidak mencari kesenangan dalam kesenangan.

630

Kebesaran yang bahkan dihargai oleh musuh-musuhnya akan didapatkannya kalau dia menganggap kesusahan sebagai kesenangan.

 

Bab 64: Menteri Negara

631

Menteri yang tepat akan menilai sarana musim dan cara tindakan yang tepat pula untuk petualangan yang langka.

632

Menteri yang ideal adalah orang yang berpendidikan, gagah berani tegas teguh, dan memiliki semangat dalam menjaga kesejahteraan rakyat.

633

Menteri yang piawai dapat menghimpun teman, dapat mengocarkacirkan musuh dan dapat menyatukan kembali mereka yang sudah terpisah.

634

Menteri memahami suatu rencana, merenungkan­nya, memilih metode yang terbaik dan memberi­kan fakta yang meyakinkan.

635

Milikilah dia sebagai penasehat yang layak dan yang mengetahui kebaikan, dalam menyampaikan kebijaksanaan yang tepat dan bertindak secara dinamis.

636

Tidak ada sesuatu yang sulit dan pelik untuk dicapai oleh menteri yang berpengetahuan dan berpikiran tajam.

637

Kendati kamu tahu bagaimana bertindak dengan cara belajar, kamu juga harus mempertimbangkan cara-cara dunia dalam bertindak.

638

Adalah kewajiban menteri untuk menyatakan kenyataan yang pahit meskipun pemimpin menyangkal kebenarannya karena belum mengetahui duduk masalahnya.

639

Menteri yang pikirannya berkomplot untuk menjatuhkan perdana menteri adalah lebih buruk dari jutaan musuh yang jelas keberadaannya. (Musuh dalam selimut)

640

Meskipun suatu hal direncanakan dengan cermat, mereka yang tidak mampu akan gagal melaksakan pekerjaannya

 

Bab 65: Kemampuan Persuasif

641

Orang-orang mungkin memiliki sifat-sifat lain, anugrah berupa lidah tidak boleh digolongkan dengan kualifikasi yang lain.

642

Keberuntungan dan kemalangan tergantung pada kata- kata karena itu keduanya tergantung pada kemampuan mencegahkemampuan bertutur kata.

643

Apakah tutur kata yang baik itu? Ini harus sedemikian rupa sehingga mengikat teman-temannya pada akhirnya pada dirinya dan membuat musuh-musuhnya ingin bersahabat dengannya.

644

Pahamilah kemampuanmu selain kemampuan khalayak (pendengar) dan kemudian sampaikanlah pidatomu, kebaikan dan kekayaan tidak akan lebih unggul daripada pidato semacam itu.

645

Sampaikanlah pidatomu setelah merasa pasti bahwa tidak ada pidato tandingan yang dapat menyangkal kebenarannya.

646

Orang yang baik akan menyampaikan apa yang baik dan memahami diri orang lain, juga tauh apa yang harus di tangani.

647

Adalah sulit bagi seseorang untuk bersaing dengan orang yang efektif kefasihannya, tidak mudah menyerah dan tidak merasa takut.

648

Kalau ada orang yang sanggup membahas masalah dengan meyakinkan,secara baik maka dunia akan mendengarkan mereka dengan penuh perhatian.

649

Mereka ingin menyampaikan banyak kata, tapi mereka tidak tahu bagaimana menyampaikan sedikit kata-kata yang tanpa kesalahan.

650

Mereka yang tidak mampu menjelaskan pengetahuan mereka tidak ubahnya seperti setumpuk bunga yang tidak memiliki kewangian.

 

Bab 66: Kemurnian Tindakan

651

Persahabatan yang baik mendatangkan keberhasil-an, tapi tindakan yang tulus memberikan semua manfaat yang mereka inginkan.

652

Tindakan itu harus dibatalkan kalau tidak memberikan kebaikan dan ketenaran.

653

Mereka yang menghendaki ketenaran dalam dunia harus menghindar dari perbuatan yang meredupkan cahaya kejayaan.

654

Bahkan dalam kesusahan, orang yang dianugrahi visi yang tidak memiliki keraguan tidak akan melakukan tindakan yang memalukan.

655

Jangan sekali-kali melakukan kesalahan yang akan Anda sesali kemudian. Kerjakan saja,setelah dikerjakan ulangi atau tidak.

656

Walaupun dia melihat ibunya kelaparan, jangan biarkan dia melakukan tindakan yang dicela oleh orang yang bijak.

657

Adalah jauh lebih baik kemiskinan orang yang bijak daripada kekayaan yang diperoleh dengan cara menimbun perbuatan yang penuh dosa.

658

Perbuatan yang dilarang oleh orang bijak, dan yang menantang (berani melakukan itu semua), meskipun berhasil akan menuai kesusahan.

659

Semua keuntungan, yang membuat orang lain menangis, akan lenyap disertai tangis pula. Meskipun lenyap berkah akan mengalir dari perbuatan baik

660

Bangga akan kekayaan yang diperoleh dengan cara yang tidak benar sama seperti menuangkan air dalam kendi yang belum mengeras.

 

Bab 67: Ketegasan Tujuan Dalam Bertindak

661

Apa yang disebut kekuatan tindakan adalah kekuatan prima; yang lainnya berbeda.

662

Mereka berkata bahwa aliran agama yang telah mereka pelajari adalah menghindar dari kegagalan dan bila kegagalan itu datang, mereka tidak boleh patah semangat.

663

Laksanakanlah suatu rencana dan umumkan pada akhirnya. Mengumbar kabar ketika pekerjaannya masih dijalankan akan menimbulkan kesusahan.

664

Memberikan nasehat itu mudah bagi semua orang, tapi bertindak menurut nasehat seseorang itu benar- benar sulit.

665

Tindakan dinamis oleh seorang negarawan yang sukses akan memperoleh pengakuan dari kepala negara dan masyrakat.

666

Mereka yang berencana akan memperoleh apa yang direncanakannya, persis seperti mereka merencanakannya kecuali kalau mereka memiliki keteguhan pikiran.

667

Jangan menghina orang dari bentuknya; ada orang yang seperti sumbu mobil besar yang melaju.

668

Setelah memutuskan tindakan yang telah dipikirkan matang-matang, bertindaklah dengan segera dan tanpa ragu

669

Meskipun kesulitan menghadang, tingkatkan keberanian dan lakukan apa yang akan mendatangkan kebahagiaan pada akhirnya.

670

Betapapun kuatnya, mereka mungkin saja sebaliknya, dunia tidak menghormati mereka yang tidak menghargai ketegasan dalam bertindak.

 

Bab 68: Metode Bertindak

671

Musyawarah berakhir dalam mengambil keputusan untuk bertindak, tapi keterlambatan pelaksanaan keputusan itu merupakan hal yang buruk.

672

Tundalah tindakan yang memerlukan kesabaran dan kehati- hatian. Jangan dulu tidur tanpa memikirkan tindakan yang perlu diambil dengan cepat.

673

Ada baiknya bertindak cepat, bilamanapun layak dilaksanakan, bila tidak demikian gunakan cara lain yang menurut anda dapat dilaksanakan.

674

Sisa suatu tindakan dan sisa kemauan musuh, setelah direnungkan, ternyata sama menghancur­kannya dengan apa yang ditimbulkan oleh sisa api.

675

Pertimbangkanlah lima hal ini sebelum memutus­kan suatu tindakan: dananya, sarananya, waktu­nya, tempatnya yang sesuai dan sifat tindakan.

676

Pertimbangkanlah tujuannya, hambatannya, besarnya perolehan akhirnya dan baru lakukan tindakannya.

677

Tindakan yang layak diambil oleh seseorang adalah meminta nasehat dari orang yang ahli dalam tindakan itu.

678

Gajah yang jinak digunakan untuk menjebak gajah yang liar dari melakukan tindakan sebagai sarana untuk mencapai atau melaksanakan tindakan yang lain.

679

Berkompromi dengan musuh adalah lebih mendesak daripada memberikan pertolongan kepada sekutunya.

680

Negarawan Negara kecil harus mempertimbang-kan rasa takut rakyat terhadap perang. Mereka harus berdamai dengan Negara yang lebih kuat.

 

Bab 69: Utusan

681

Pengabdian, asal usul yang luhur, tingkah laku yang hormat (santun) yang meyenangkan pemimpin menandai kualifikasi seorang duta yang baik.

682

Seorang duta besar harus memiliki tiga sifat: cinta kepada pemimpin, kepiawaian di bidang politik dan kefasihan dalam menyampaikan fakta.

683

Duta harus merupakan cendikiawan atau lulusan yang sudah purna dibidang politik untuk dapat berunding dengan sukses dengan Negara yang persenjataannya kuat.

684

Kebijaksanaan yang dialami, yang menekankan keperibadian yang menonjol dan ilmu yang banyak merupakan ciri diplomat yang bertindak sebagai duta besar yang berani.

685

Utusan yang ideal menyampaikan hal-hal yang baik kepada negaranya dengan pernyataan yang singkat, menghindarkan hal-hal yang keras dan dengan humor yang menarik.

686

Dia adalah utusan yang berpendidikan, berbicara dengan persuasif dan tanpa rasa takut selain mengetahui apa yang sesuai untuk situasi yang dihadapinya.

687

Diplomat terkemuka mengetahui kewajibannya, tempatnya,dan saat yang tepat untuk menyampai­kan faktanya.

688

Duta besar yang setia memiliki hati yang tulus, memproleh sekutu yang berguna dan berani menyapaikan fakta.

689

Utusan yang baik yang datang ke negeri asing adalah orang yang sempurna kata-katanya, berani hatinya, tapi tidak pernah kelepasan lidahnya.

690

Utusan yang berani bahkan dengan resiko kehi-langan nyawanya akan memberikan kesejahteraan keselamatan dan kegembiraan pemimpinnya.

 

Bab 70: Perilaku dihadapan Raja

691

Bagaimana berkikprah dengan menghadapi pemimpin yang suka perang? Ini persis seperti orang yang menghangatkan diri di depan api, dia tidak boleh terlalu dekat dan juga tidak boleh terlalu jauh

692

Tidak menginginkan hal-hal yang diinginkan oleh pemimpin mereka akan mendatangkan kekayaan kepada menteri dalam tangan mereka sendiri.

693

Waspadalah terhadap sikap berlebihan yang nekat dan kesalahan yang berat. Kalau sudah dicurigai, maka mustahil untuk dapat memulihkannya. Bertindaklah dengan hati-hati.

694

Jangan berbisik ke telinga, jangan bertukar senyum, jika ada di hadapan sekumpulan orang besar.

695

Jangan mendengarkan; jangan usil ingin mengetahui rahasia pemimpin. Dengarkan saja kalau dia menyampaikannya bukan atas kemauannya sendiri.

696

Pelajarilah suasana hatinya, tunggulah saat yang tepat, dan berbicaralah dengan menyenangkan kepada pemimpin, dengan menghindar secara hati-hati dari apa yang tidak disukainya.

697

Bicarakanlah apa yang disenangi dan anda harus selalu menahan diri jangan sampai berbicara tentang apa yang tidak disenangi bahkan ketika ditanyai.

698

Orang harus berperilaku baik kepada pemimpin sebagai layaknya hal yang layak bagi wibawanya, jangan sekali-kali meremehkannya meskipun dia lebih muda atau dia merupakan kerabat kita

699

Orang yang memiliki visi yang jelas tidak melakukan hal yang buruk dan yang tidak menyenangkan atau tidak akan mengambil keuntungan yang semestinya dari kesenangan pemimpinnya.

700

Kebebasan dalam melakukan apa yang tidak bijaksana hanya karena keakraban akan merugikannya.

 

Tirukkural:Halaman isi

No comments:

Post a Comment