Sunday 28 March 2021

Bab 39-50

 Tirukural

Tuntunan Bijak Dari Masa ke Masa
Alih Bahasa dan Tafsir: AS. KOBALEN, M.Phil.

2. Porul - Kemakmuran (Bab 39-50)

Bab 39: Keagungan Seorang Raja

381

Dia adalah seekor singa di antara para pemimpin yang memiliki enam hal dasar: pasukan, kekayaan, rakyat, menteri, sekutu dan hal yang memperkuat dirinya

382

Keberanian, kebebasan, kebijaksanaan, dan gairah hidup keempat sifat ini membentuk ciri-ciri raja / pemimpin

383

Tiga hal yaitu: kewaspadaan, pengetahuan, dan kebenaran, tidak boleh kurang dalam diri pemimpin suatu negeri.

384

Pemimpin yang mulia harus berani, baik, suka bertualang dan bebas dari perbuatan tercela dan ketidak adilan.

385

Seorang pemimpin yang mampu akan menghasilkan kekayaan, memeliharanya dan membagikannya untuk kebaikan rakyat.

386

Seluruh dunia akan memuji negeri yang pemimpinnya mudah dikunjungi dan bahasanya bebas dari makna yang keras.

387

Pemimpin yang bertutur halus dan memberi dengan sikap yang suka memberi maaf akan mendapatkan pujian dan dipatuhi oleh dunia.

388

Dia dihormati sebagai pemimpin jika dia melindungi rakyatnya dengan adil.

389

Dunia akan makmur dibawah perlindungan pemimpin yang dapat menerima saran informasi yang pahit dari penasehatnya yang setia dan berani.

390

Dia merupakan cahaya para pemimpin jika dia memiliki empat yang hal seperti: kebaikan, rasa iba, keadilan dan kepedulian pada rakyatnya.

 

Bab 40: Pembelajaran

391

Pelajarilah dengan baik buku-buku yang patut dikaji. Kemudian tempuhlah jalan yang benar menurut apa yang telah kamu pelajari.

392

Huruf dan angka merupakan dua mata manusia.

393

Hanya mereka yang berpendidikan yang memiliki dua Indra. Bagi orang yang bodoh merupakan dua hal yang menyakitkan.

394

Sifat orang yang berpendidikan adalah menciptakan kegebiraan dalam persahabatan dan menyesali putusnya persahabatan.

395

Dengan rendah hati mereka belajar, berdiri seperti orang miskin di hadapan orang kaya; alangkah hinanya mereka yang tidak memperoleh pengetahuan.

396

Mata air berpasir mengalirkan air ketika kamu menggali lebih dalam. Dengan belajar lebih mendalam maka pengetahun akan mengalir dirimu.

397

Orang yang berpendidikan menemukan rumah dan kotanya di mana-mana. Sehinggah kita di tuntut untuk belajar hingga ke liang kubur .

398

Peninggalan budaya yang diperoleh dalam suatu kelahiran akan bertambah hingga kelahiran kejutuh (titisan).

399

Anak asuh yang belajar dapat belajar lebih dari melihat perkembangan dunia dan menikmati pengetahuan mereka

400

Belajar merupakan kekayaan yang menyenangkan dan bertahan lama, kekayaan materi yang lain akan hilang bersama waktu.

 

Bab 41: Ketidak Berasaan

401

Berbicara dalam suatu pertemuan tanpa pengetahuan yang luas tentang topic yang dibahas sama dengan melemparkan dadu ke papan kosong.

402

Orang yang tidak berpendidikan tapi ingin berbicara sama dengan seorang wanita tanpa dua payudara yang mendambakan cinta.

403

Kalau mereka menahan diri dari berbicara di hadapan orang yang terdidik, maka bahkan orang bodoh mungkin dapat menjadi orang bijak

404

Meskipun pengetahuan mendalam tentang seseorang tanpa belajar mungkin sangat baik, hal ini tidak akan diakui oleh orang yang bijak.

405

Orang yang bodoh yang berani berbicara di hadapan orang terdidik akan gagal dengan sangat menyedihkan, kesombongannya akan mendapat malu.

406

Orang tanpa ilmu sama seperti tanah gersang yang tidak berharga. Tidak ada lagi yang dapat dikatakan kepada mereka kecuali bahwa mereka itu ada.

407

Kesombongan orang tanpa pengetahuan yang mendalam, sama seperti lukisan yang bagus dari tanah liat.

408

Kekayaan yang diperoleh orang yang tidak terdidik akan mendatangkan lebih banyak kesedihan ketimbang kemiskinan yang mungkin dialami oleh orang berpengetahuan.

409

Meskipun lahir dari kalangan terhormat, orang yang tidak berpendidikan dianggap lebih rendah daripada orang yang berpendidikan yang lahir dari kalangan yang lebih rendah.

410

Sehubungan dengan mereka yang telah mengkaji buku-buku mulia, orang lain bagaikan binatang jika dikaitkan dengan mereka.

 

Bab 42: Belajar Melalui Instruksi

411

Mendengarkan dan belajar dari orang bijak adalah harta orang kaya; harta yang terbaik dari semua kekayaan.

412

Bila tidak ada makanan untuk telinga, maka sedikit makanan akan diberikan juga kepada perut

413

Mereka yang dunia ini memperoleh ajaran yang merupakan makanan telinga sama dengan para dewa yang menikmati persembahan.

414

Meskipun seseorang belum terdidik biarkan dia mau mendengarkan; seperti tongkat, ini akan menopangnya dalam kemalangannya.

415

Tutur kata dari mulut yang benar adalah bagaikan tongkat bagi tanah yang licin.

416

Dengarkan apapun yang baik, betapapun sedikit, meskipun sedikit ini akan mendatangkan banyak kebesaran.

417

Mereka tidak tersesat dalam tindakan yang salah kalau mereka mau mendengar, mengerti, dan merenungi kata-kata yang bijaksana.

418

Dari sifat tuli adalah telinga yang kedalamnya kebijaksanaan yang didengarkan tidak mau masuk meskipun telinga mendengarnya.

419

Tutur kata yang sopan sulit bagi mereka untuk tidak mendengarkannya dengan cermat apa yang disampaikan oleh orang yang bijak.

420

Apakah pentingnya kalau mereka yang hidup atau mati, yang menilai selera berdasarkan mulut, dan tidak menggunakn telinga?

 

Bab 43: Memiliki Alasan

421

Kebijaksanaan adalah senjata yang membela diri melawan kemuduran, ini merupakn benteng batin yang membingungkan musuh yang akan masuk

422

Jangan membiarkan pikiran menerawang kemana dia mau, menarik dari kesesatan, dan mengarahkannya kepada hal yang baik inilah yang disebut kebijaksanaan.

423

Membedakan kebenaran dalam hal apapun, tidak peduli dari siapa pun ini terdengar (didengar adalah kebijaksanaan).

424

Berbicara, memperjelas buah pikiran dan membedakan kebenaran yang halus yang datang dari mulut orang lain inilah yang disebut kebijaksanaan.

425

Orang bijak adalah kawan semesta, yang berpikiran sama tanpa terlalu banyak pengembangan atau kemunduran .

426

Hidup selaras dengan dunia adalah kebijaksanaan

427

Orang yamg bijak dapat melihat peristiwa sebelum terjadi, sedangkan orang bodoh adalah sebaliknya

428

Adalah bodoh jika orang tidak merasa takut pada apa yang seharusnya ditakuti, dan ini merupakan cara hidup orang bijak.

429

Kejahatan (keburukan) yang menakutkan tidak akan mengoyahkan orang yang telah melihat sebe­lumnya apa yang akan terjadi dan menjaga dirinya dalam menghadapinya.

430

Mereka yang memiliki kearifan, memiliki segalanya, mereka yang tidak memiliki kearifan apa pun yang mereka miliki sebenarnya tidak mereka miliki.

 

Bab 44: Mencegah Terjadinya Kesalahan

431

Banyak adalah kemakmuran mereka siapa yang bebas dari syahwat bangga kegusaran picik.

432

Kebanggaan, kegusaran, kelobaan ini menambah-kan cacat sang pangeran

433

Mereka yang takut pada rasa bersalah, kalau mereka melakukan kesalahan sekecil butir gandum pun akan menganggapnya sebesar buah pinang.

434

Biarkan seseorang menjaga dirinya dari kesalahan dengan menganggap itu semua sebagai hal serius, itu semua merupakan musuh yang akan menimbulkan kejatuhan.

435

Orang harus menjaga dirinya dari kejahatan yang akan datang, atau kalau tidak demikian, kehidupan akan sirna seperti jerami di depan api.

436

Biarkan seseorang memperbaiki kesalahannya dan mengamati kesalahan orang lain. Siapa lagi yang dapat menemukan kesalahannya?.

437

Kekayaan seorang yang kikir yang gagal melakukan apa yang sepatutnya dilakukan akan seperti hidup enggan mati tak mau.

438

Kerakusan orang kikir adalah paling buruk, terlepas dari semua kelalaian yang lain.

439

Jangan sekali-kali memuji diri dalam suasana hati apa pun dan jangan melakukan tindakn apa pun yang tidak ada gunanya.

440

Rencana musuh akan gagal jika menyusun rencana dengan tenang dan dengan diam-diam

 

Bab 45: Mencari Bantuan Kepada Orang-Orang Besar

441

Timbanglah nilainya dan pilihlah untuk dijadikan sahabat, mereka yang bijak dan memahami hukum.

442

Pupuklah persahabatan dan mintalah bantuan dari mereka yang dapat menghilangkan keburukan yang sekarang dan menjagamu dari keburukan yang akan datang.

443

Menyenangkan hati orang besar dan menjadikan mereka sebagai sahabat sendiri merupakan hal yang paling langka dari semua berkah yang sulit didapatkan.

444

Menghormati mereka yang lebih berjiwa besar dari diri sendiri dan mengikuti jejak langkah mereka merupakan kekuatan yang paling besar.

445

Pemimipin harus mendatangkan orang bijak, terpelajar dan tepat sebagai pembantunya (menteri-menterinya), Karena mereka adalah bola matanya

446

Pemimipin yang memiliki sahabat yang baik dan bertindak dengan pintar, tidak memiliki rasa takut mengahadapi musuh yang menakutkan .

447

Musuh mana yang dapat menghancurkan pemimpin yang memiliki sahabat setia yang siap mengingatkannya tatakala dia salah.

448

Musuh tidak perlu mencelakakannya, karena pemimipn yang tidak hati-hati dan yang tidak ditegur dengan keras akan menghancurkan dirinya sendiri.

449

Tidak ada laba tanpa modal; tidak ada kestabilan bagi pemimpin tanpa pendukung yang kuat dan setia.

450

Kehilangan pembantu dan sahabat yang baik adalah sepuluh kali lipat lebih buruk daripada menghadapi musuh yang tak terhitung banyaknya.

 

Bab 46: Tidak Bergaul Dengan Orang Jahat

451

Orang yang mulia takut pada teman yang kasar, orang yang keji memperlakukan kekerasan sebagai kerabat.

452

Sifat air berubah tergantung pada tanahnya. Pikiran berubah tergantung pada persahabatannya

453

Kecerdasan tergantung pada pikiran dan watak seseorang terhadap temannya.

454

Kebijaksanaan tampaknya ada dalam pikiran, tapi sebenarnya ini adalah teman bagi setiap orang.

455

Ketulusan hati dan ketulusan tindakan keduanya berasal dari ketulusan persahabatan yang baik

456

Orang berhati tulus memperoleh anak yang baik. Orang yang memiliki sahabat yang tulus akan berhasil dalam usahnya.

457

Kebaikan hati merupakan kekayaan bagi mereka yang hidup; kawan yang baik juga mendatangkan pujian

458

Orang bijak berhati nurani meskipun demikian mereka menemukan kesenangan dan kekuatan baru dalam diri teman yang baik.

459

Pikiran yang baik dan tulus akan menentukan kebahagiaan yang akan datang. Ini diluruskan oleh sahabat yang baik.

460

Tidak ada pertolongan yang baik daripada kawan yang baik dan tidak ada kesusahan yang lebih buruk daripada kawan yang jahat.

 

Bab 47: Memutuskan Untuk Bertindak Hanya Setelah Dipertimbangkan Dengan Matang

461

Lakukanlah suatu tindakan dengan mempertim­bangkan baik- baik akibatnya, kerugiannya dan hasil akhirnya.

462

Bagi orang yang menerima nasehat kawan setia dan bertindak sesudah melakukan pertimbangan yang matang, maka tidak ada tujuan yang sulit dicapai.

463

Orang yang bijak tidak akan melakukan tindakan yang menimbulkan kerugian dalam mencari hasil yang meragukan.

464

Mereka tidak pernah melakukan suatu tindakan tanpa pertimbangan karena takut akan pedihnya aib.

465

Melangkah tanpa rencana dan sarana akan berkesudahan dengan menanam musuh di ladang

466

Akan timbul akibat buruk jika orang melakukan apa yang seharusnya tidak dilakukan dan juga akan timbul akibat buruk jika orang melalaikan apa yang harus dilakukan .

467

Bertindaklah sesudah berpikir matang, berbicara sebelum berpikir sesudah sangatlah berhahaya.

468

Berupaya berkerja tanpa recana yang matang pasti akan sis- sia walaupun banyak pihak mendukungnya.

469

Kegagalan mungkin terjadi bahkan dalam rencana yang baik kalau sifat baik dalam diri orang belum dipertimbangkan.

470

Biarkan tindakan anda tanpa peduli pada cela dan cemooh. Dunia tdak akan mau menerima bauran yang tidak kosisten.

 

Bab 48: Pengukuran Kekuatan

471

Pertimbangkanlah besarnya tindakan anda, kekuatan anda, kekuatan kawan anda, kemudian baru gunakan kekuatan tersebut.

472

Tidak ada yang tidak mungkin bagi pemimpin yang mengetahui kekuatannya, kenyataan dan kebijaksanaan dan jika dia berani bertindak dengan keterbatasannya.

473

Banyak orang yang berani bertindak tanpa mengetahui kekuatan yang mereka miliki dan gagal di tengah jalan

474

Orang cepat merasa sedih jika dia tidak mendapatkan kedamaian dan terlalu tinggi menilai dirinya tanpa mengetahui ukuran kekuatannya.

475

Pertahanan gerobak yang bebannya terlalu berat akan patah meskipun hanya ditambah dengan sehelai bulu halus merak.

476

Akan ada akhir bagi kehidupan seseorang yang sudah memanjat hingga keujung pohon masih mencoba memanjat lebih jauh.

477

Ukurlah apa yang akan anda tinggalkan dan menyerahlah (mengalah) dengan cara yang benar. Itulah cara mempertahankan.

478

Meskipun sumber pendapatan itu lebih kecil maka tidak akan ada bahaya kalau sumber pngeluarannya tidak besar.

479

Kehidupan dan kekayaan seseorang tampak melimpah, tapi semua akan berkurang kalau dia tidak menjalani hidupnya dengan hemat.

480

Kekayaan yang menumpuk akan cepat lenyap kalau dia membelanjatan tanpa pikir panjang untuk hal-hal yang tidak perlu.

 

Bab 49: Memilih Waktu Yang Tepat

481

Burung gagak mengalahkan burung hantu pada siang hari. Pemimipn mencari saat yang baik untuk mengalahkan musuhnya.

482

Bertindak pada saat yang tepat merupakan tali-tali yang kukuh mengikat kekayaan pada tubuh pemimpin.

483

Apa sulitnya bagi Pemimpin untuk mencapai sesuatu kalau dia menerapkan sarana dan kebijaksanaan serta bertindak pada saat yang tepat.

484

Seseorang akan dapat menguasai dunia kalau bertindak pada waktu dan tempat yang tepat

485

Pahlawan yang ingin menaklukan dunia akan menunggu saat yang tepat dengan sabar, sambil menghimpun kekuatan.

486

Sikap tenang orang yang kuat bagaikan langkah mundur bagi domba aduan sebelum domba itu menanduk.

487

Orang bijak tdk secara langsung akan menunjukan rasa amrahnya, tapi mereka akanmengend alikan nya dengan kesabaran nya dalam jiwa dan mencari waktu yang tepat untuk di sampaikan secara arif dan bija 

488

Menunduklah pada musuhmu ketika kamu melihatnya karena bila kekalahannya terlihat maka kejatuhannya akan segera datang.

489

Jika suatu peluang yang langka datang menawarkan diri, kerjakan segera yang sulit dengan konsep prioritas

490

Dalam masa yang tidak menguntungkan berpura-pura dia ingin berdamai dan tumbuhlah seperti seekor bangau yang mematuk musuhnya pada saat yang tepat.

 

 

Bab 50: Memilih Tempat untuk Bertindak

491

Jangan memulai aksi militer, juga jangan meremehkan musuh hingga kamu mempelajari medan tempur yang tepat untuk menjaga aksi.

492

Benteng yang kuat memiliki kunggulan yang kuat bahkan bagi pemimpin yang memiliki kekuatan besar dan kcerdikan.

493

Bahkan pihak yang lemah dapat melawan musuh yang kuat dan menang, di medan tempur yang sesuai dan dalam pertahanan.

494

Rencana musuh yang berani akan mudah dikecoh jika medan tempurnya dipilih oleh pihak yang bertempur.

495

Pada air yang dalam, buaya mengalahkan semuanya, di tanah kering, pihak yang lain dapat mengalahkan buaya.

496

Perahu layar tidak dapat bergerak di darat, kereta perang yang beroda kuat tidak dapat bergerak diatas air.

497

Hanya diperluhkan gebrakan berani untuk membantu pahlawan meraih kemenangan ketika dia memilih medan tempur yang kuat untuk menjalankan aksinya.

498

Meskipun pasukannya kecil, tapi di tempat yang tepat, musuh yang bersenjata kuat sekalipun dapat dikalahkan.

499

Walaupun musuh tidak memiliki keunggulan benteng atau kekuatan, sangatlah sulit menyerang di kandangnya sendiri.

500

Gajah yang telah dilempari tombak dapat diakali oleh rubah, karena si gajah terjebak dalam lumpur.

 

Tirukkural:Halaman isi

No comments:

Post a Comment